A. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, ide,
penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok
ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau
kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.
B.
Proses Komunikasi
Sebelum menjelaskan proses komunikasi lebih lanjut ada
baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur komunikasi tersebut.
Menurut Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
1. Komunikator
(siapa yang mengatakan?)
2. Pesan
(mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran
apa?)
4. Komunikan
(kepada siapa?)
5. Efek (efek apa?)
Menurut sumber lain, dalam situasi komunikasi terdapat
beberapa unsur yang berlangsung sehingga peristiwa komunikasi ini dapat
terjadi, antara lain:
a. Sender :
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah
orang.
b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan
pikiran kedalam bentuk lambang.
c. Massage :
Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan
oleh komunikator.
d. Media :
Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
e. Decoding : Yaitu proses dimana komunikan menetapkan
makna pada lambang yang
disampaiakan oleh komunikator
kepadanya.
f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari
komunikator.
g. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada
komunikan setelah menerima pesan.
h. Feedback :
Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator.
i. Noise :
Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
akibat diterimanya pesan lain oleh
komunikan yang berbeda dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19)
membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Proses
komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi
adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini
berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing
(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan
menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan
menafsirkan lambang yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa
komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok
dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan
pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa
komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama
dengan dengan bidang pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang
mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya
dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancara
apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga
sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang
seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan
lancar.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua
komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relatif jauh
atau jumlahnya banyak. Surat, telepon fax, radio, majalah, dan lain-lain merupakan
media yang sering digunakan dalan komunikasi.
C.
Hambatan Komunikasi
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita
juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan
Komunikasi adalah;
a) Hambatan
Sematik. Komunikasi yang disebabkan oleh faktor bahasa yang digunakan oleh para
pelaku komunikasi.
b) Hambatan Mekanik. Komunikasi yang disebabkan oleh factor
elektrik, mesin
atau media lainnya. Hambatan Antropologis. Hambatan yang
disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia.
c) Hambatan Psikologis. Hambatan yangdi sebabkan oleh fakto
kejiwaan.
D.
Komunikasi Interpersonal Yang Efektif
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima
dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak lanjuti
dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,dapat meningkatkan
kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk itu. Komunikasi
interpersonal di katakan efektif,apabila memenuhi tiga persyaratan utama,yaitu
:
1. Pengertian
yang sama dengan terhadap makna pesan.
Salah satu indikator yang dapat di gunakan sebagai ukuran
komunikasi dikatakan efektif,adalah apabila makna pesan yang di kirim oleh
komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan. Pada tataran
empiris,seringkali terjadi mis komunikasi yang di sebabkan oleh karena
komunikan memahami makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan oleh
komunikator.
2. Melaksanakan
pesan secara suka rela.
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif berikutnya
adalah bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan perbuatan dan
dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal ini mengindikasikan bahwa
dalam proses komunikasi interpersonal,komunikator dan komunikan memiliki
peluang untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi interpersonal yang baik dan
berlangsung dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar kedua belah pihak
menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya secra suka rela,jujur,tanpa
merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif mampu mempengaruhi emosi
pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi itu kedalam suasana yang
yaman,harmonis,dan bukan sebagai suasana yang tertekan.
3. Meningkatkan
kualitas hubungan antarpribadi.
Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan mendorong
terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan kolega. Hal ini
disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh manfaat
dari komunikasi itu,sehinggamerasa perlu untuk memelihara hubungan
antarpribadi. Banyak orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat
baik dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang
lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat.
E.
Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup
componential & situational
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan
efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota
organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan
dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya
setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses
penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam
berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada
orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan
perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses
berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim,
kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh
penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi
mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan
balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar