Powered By Blogger

Selasa, 08 November 2011

 Manusia dan Tanggung jawab

1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan, atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat, dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, dan setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk dari perbuatannya itu.
 
2. Macam-Macam Tanggung Jawab
Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
• Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
• Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
• Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
• Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.

3. Pengabdian Dan Pengorbanan
Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.
Pengabdian kepada Tuhan, sangat wajib dan tidak boleh dinomorduakan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Dengan tekun beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban buat manusia atau individu sebagai warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja.
b). Pengorbanan
Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.
Pengertian pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati.karena itu ia menentukan masa depan seseorang,untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan
hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
peikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:

1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat  pada Negara tersebut.
3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka
pandangan hidup itu disebut ideologi.jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsurunsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau
perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang
baik. Yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.

Cita-cita
Menurut kamus umum bahasa indonesia, adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran.
Yang merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Dapatkah seseorang memcapai apa yang dicita-citakan?hal itu tergantung dari tiga factor. Pertama ialah factor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya itu sendiri. Yang kedua ialah factor kondisi, yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
Factor yang terakhir merupakan factor tingginya cita-cita dalam mencapai cita-cita itu.

Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila
manusia meninggal.karena merupakan pribadi,manusia mempunyai pendapat sendiri,ia mencinta diri sendiri,ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri,cita-cita sendiri dan sebagainya.
Sebagai makhluk tuhan, manusiapun harus mendengarkan suara hati tuhan. Suara tuhan selau membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan okum tuhan. Baik-buruk kebajikan dan ketidakbajikan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman.
Factor-faktor yang menentukan
tingkah laku setiap orang ada tiga hal, yaitu :
1.Pembawaan (HERIDITAS)
2.Lingkungan (ENVIRONMENT)
3.Pengalaman

Usaha/Perjuangan
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup ini.

Keyakinan/Kepercayaan
Keyakina yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :

A.Aliran Naturalise
Hidup manusia itu dihungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari natur, dan itu dari tuhan.

B.Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Dengan akal manusia dapat berpikir. Dengan akal diciptakan
teknologi yang dapat membantu mencapai kebajikan yang maksimal.

C.Aliran Gabungan

D.Dasar aliran ini adalah gabungan dari kekuatan gaib dan juga akal.
segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benar menuru logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

Langkah-langkah Berpandangan hidup yang baik
Untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik, kita memerlukan langkah-langkah pandangan hidup.
Langkah-langkah itu sebagai berikut :
a.Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap awal dari setiap
aktifitas hdupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
b.Mengerti
Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
c.Menghayati
Selanjutnya setelah kita mengerti, adalah menghayati pandangan hidup itu
d.Meyakini
Setelah mngetahui kebenaran dan validitas dari pandangan hidup itu, maka hendaknya kita
meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu
e.Mengabdi
Pengabdianmerupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri dan oleh orang lain.Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakinii pandangan hidup ini, maka selayakya disertai dengan pngabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram lebih-lebih bilamenghadapi hambatan, tantangan, dan sebagainya.

Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang menganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Langkah terakhir adalah melakukan proses pengamanan yang merupakan langkah terberat dan membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Study kasus :
pandangan hidup dalam kehidupan manusia merupakan sesuatu yang bersifat kodrati yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia menggunakan akal pikirannya,karena manusia akan selalu memiliki pandangan hidup terhadap berbagai hal yang dialami dalam hidupnya.sumber pandangan hidup manusia bersumber dari berbagai hal dan sebab yang membuatnya harus mempunyai pandangan hidup sebagai dasar menjalani hidupnya.

Manusia dan Keadilan


Keadilan adalah suatu tindakan manusia yang dilandasi oleh kebenaran dan kebenaran itu di perjuangkan oleh manusia tersebut. Contoh saya ambil sikap dari dua orang anak kecil yang berebut mainan, lalu orang tuanya pun melihat hal tersebut. Kemudian orang tuanya pun membelikan satu buah mainan lagi yang sama, agar anaknya memiliki mainannya sendiri dan tidak berebut lagi satu sama lain. Dapat disimpulkan keadilan adalah sebagai titik tengah kebenaran yang dilandasi oleh nilai kebaikan.


Namun jika ditanya mengenai keadilan pada Negara indonesia kita ini apakah masih ada ?, menurut saya keadilan di Negara kita ini masih ada, Akan tetapi keadilan tersebut dapat dilumpuhkan dengan uang!, mengapa begitu ?, saya jawab iya! karena manusia tidak dapat menahan nafsunya kepada uang, dengan kata lain keadilan bisa dibeli dengan uang dan juga harga diri tersebut juga bisa dibeli dengan uang. Sesungguhnya rendah sekali orang itu, yang mau saja dirinya dibeli dengan uang. dapat saya beri contoh, seorang pengangguran yang mencopet diempat umum, kemudian ia tertangkap dan di beri hadiah oleh tangan – tangan warga hingga babak belur lalu dibawa kekantor polisi, di kantor polisi tersebut ia mendapatkan pidana misal kurang lebih 3 tahun.  

Dan satu contoh lagi adalah seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.

Sungguh disesalkan keadilan pada Negara kita sekarang ini. Seharusnya pemerintah yang mengetahui hal tersebut lebih menindak lanjuti kepada koruptor tersebut maupun pihak – pihak yang ikut membantu koruptor tersebut mendapat hak istimewa dalam penjara.
Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Berbagai macam keadilan
a. 1. Keadilan Legal atau Moral
Ialah keadilan itu berasal dari dalam jiwa manusia itu sendiri.
2. Keadilan Distributif
Keadilan dapat terlaksana jika adanya suatu bukti yang membenarkan.
3.  Keadilan Komunikatif
Keadilan yang bertujuan untuk menjaga komunikasi, dan ketertiban agar terciptanya kesejahteraan dalam hidup bermasyarakat.
Kejujuran
Kejujuran adalah sikap yang diambil dari dalam nurani hati manusia, sesuatu dapat dikatakan jujur, jika orang berbicara dengan benar dan dengan fakta yang didasarkan oleh hati nurani manusia tersebut.
Pada hakekatnya jujur dilandasi oleh sikap dan kesadaran yang berdasarkan oleh pengakuan kebenaran. Dan dalam ajaran agama islam di perjelas bagi muslim untuk bersikap jujur, karena sikap jujur dapat menjadikan manusia tersebut mulia, dan dapat menjadi contoh untuk yang lainnya.
Kecurangan
Kecurangan ialah perbuatan yang tidak terpuji bagi manusia, dikarenakan dapat merugikan orang lain dan hanya menguntungkan dirinya sendiri. Contohnya seorang pembalap motor demi meraih kemenangan untuk mendapatkan juara, dengan sengaja mensabotase motor pembalap lainnya, dengan anggapan ia bisa menang. Hal tersebut termasuk dalam kecurangan yang tidak patut dicontoh.
Sebab – sebab orang melakukan kecurangan
1. 1. dikarenakan orang tersebut ingin unggul dari orang lain
2. 2. iri
3. tidak suka dengan orang lain
4. macam- macam perhitungan atau pembalasan
Pengertian Nama Baik
Nama baik adalah pandangan atas sikap dan perilaku baik tanpa pamrih yang dapat dinilai oleh orang lain atas si pemilik nama tersebut. Dan pemilik nama tersebut mempunyai kehormatan untuk menjaga nama baiknya itu. Sikap dan perilaku tersebut dapat dilihat dari kebersamaan orang tersebut untuk tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat.
Hakekat Pemulihan Nama Baik
Nama baik yang dimiliki oleh seseorang dapat tercoreng atau ternodai jika orang tersebut melakukan sesuatu yang dapat meresahkan masyarakat. Tetapi orang itu dapat memulihkan nama baiknya itu kembali dengan tidak melakukan hal yang tidak baik atau hal yang dapat meresahkan masyarakat dan membuktikan kepada masyarakat tersebut bahwa ia tidak akan mengulang kembali hal tersebut.
Pengertian Tentang Pembalasan
Pembalasan adalah membalas perbuatan orang lain yang pernah dilakukan kepadanya. Dalam islam pembalasan adalah tindakan yang tidak terpuji, lebih baik menyadarkan kepada orang itu bahwa perbuatannya itu tidak baik.
Penyebab Pembalasan
Hal- hal yang menyebabkan pembalasan ialah.
1. Orang itu tidak terima karena diperlakukan dengan semena-mena
2. Dendam
3. Juga Karena hasutan teman
Salah satu contoh pembalasan ialah, ada dua kubu masyarakat yang saling bentrok karena Hal sepele, dan datanglah aparat yang mengamankan kejadian tersebut. Tetapi keesokannya kubu yang 1 datang kembali kekampung kubu yang satunya lagi untuk membalas dendam, karena tidak terima dengan masalah yang kemarin.
Study kasus : keadilan dinegara ini sangat memprihatinkan, dikarenakan turunya derajat keadilan oleh manusia itu sendiri yang tidak mampu menjaga keadilan dalam dirinya sendiri dikarenakan iming-iming uang. hal tersebut mencerminkan, bahwa hukum sekarang ini dapat dibeli bagi orang kalangan atas, lantas bagaimana dengan kalangan bawah?, salah satu contoh kasus di atas ialah para koruptor yang ditangkap dan di tahan dengan masa tahanan yang amat singkat dibandingkan dengan orang yang maling ayam.
 

Senin, 07 November 2011

Manusia & Penderitaan

PENDERITAAN
Pengertian penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami ileh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat Al Insyiqoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan”. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut: a) Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. b) Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Manusia dan keindahan
Pengertian keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.”"
Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Perbedaan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Keindahan yang seluas-luasnya
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Pengertian nilai estetik
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Dari pembahasan sebelumnya mengenai nilai estetik, nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Membedakan nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik
Tentang nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, yaitu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh : Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjinggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh fakta kekontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah. apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, atau pun mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan, misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni dan lain sebagainya.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kotemplasi itu adalah faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang satu mengatakan karya seni itu indah, tetapi orang lain mengatakan karya seni itu tidak atau kurang indah. Karena selera seni berlainan. Bagi seorang seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan seniman, mungkin kata ekstansi lebih menonjol. Jadi, ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni. Dengan kata lain, ia hanya mampu menikmati keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan.
Menyebutkan Teori-teori dalam renungan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia renungan atau merenung artinya diam memikirkan sesuatu, termangu, memikirkan atau mempertimbangkan dalam-dalam. Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan seni, ada beberapa teori yakni:
• Teori pengungkapan
• Teori metafisik
• Teori psikologis
opini:
Pendapat saya mengenai hubungan antara manusia dan keindahan yaitu pada dasarnya keindahan yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa tentram dan nyaman. hal yang membuat pandangan dari masing-masing manusia berbeda-beda yakni kadar pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika. karena perbedaan inilah penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun pemandangan dapat berbeda-beda.
semakin tinggi nilai estetik yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin tinggi pula standar orang tersebut mengenai kata indah dan keindahan dari suatu pemandangan maupun karya seni yang dilihatnya. wujud nyata yang memperlihatkan perbedaan ini ialah ketika seseorang dengan pengetahuan estetik yang rendah bertemu dengan orang yang memiliki pandangan estetika yang tinggi dan keduanya diminta untuk menilai suatu karya seni maka orang dengan kadar pengetahuan estetik yang rendah akan dengan cepat memutuskan bahwa karya tersebut sangat indah, tetapi seseorang dengan kadar pengetahuan estetik yang tinggi belum tentu mengatakan hal itu indah, karena seseorang yang demikian relatif memiliki standar akan suatu keindahan yang tinggi.

PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
  1. Dorongan Seksual yang abnormal
    • Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
    • Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
    • Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
    • Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
  2. Partner Seks yang abnormal
    • Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
    • zoofilia, terhadap hewan.
    • Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
    • Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
  3. Dalam pemuasan dorongan seksual
    • Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
    • Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
    • Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.

KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.

Sabtu, 08 Oktober 2011


Bom Buku, Pengalihan Isu Penyalahgunaan Kekuasaan SBY


Sejumlah kalangan mencurigai munculnya aksi teror bom yang marak belakangan ini sebagai bentuk pengalihan sejumlah isu politik penting, khususnya terkait pemberitaan dugaan kasus penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta isu perombakan (reshuffle) kabinet.
Pendapat ini disampaikan aktivis hak asasi manusia (HAM) Usman Hamid, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan, anggota DPR Fraksi Hanura Syarifuddin Sudding, dan anggota DPR dari Fraksi Gerindra Martin Hutabarat secara terpisah di Jakarta, Rabu (16/3).
Menurut Usman, wajar muncul adanya kecurigaan aksi teror bom yang marak belakangan ini sebagai upaya pengalihan isu. Pasalnya, setiap terjadi kekisruhan politik penting yang menyangkut kekuasaan, selalu muncul kejadian atau peristiwa yang mampu mengalihkan fokus perhatian publik seperti aksi terorisme dan kejadian sara.
Ia menambahkan, pemberitaan-pemberitaan yang sensitif terhadap "stabilitas" kekuasaan biasanya bisa menimbulkan kekhawatiran pihak-pihak tertentu terhadap timbulnya situasi atau efek domino yang bakal terjadi.
"Kisruh politik semacam itu bisa terjadi seperti sekarang yang saling tumpang tindih antara kekuasaan massa pro demokrasi dan aksi dari ormas garis keras," ujar Usman Hamid.
Hal senada juga disampaikan oleh Sudding yang juga menilai wajar ada sejumlah kalangan yang mencurigai bahwa aksi teror bom berupa bingkisan buku sebagai upaya pengalihan isu dari berita miring WikiLeaks tentang SBY dan keluarganya serta orang-orang di lingkar kekuasaannya.
"Tidak tertutup kemungkinan pengalihan isu karena ini lagi hangat-hangatnya masalah WikiLeaks yang sangat sensitif dan menusuk jantung Istana. Perlu dicermati juga, siapa tahu ini memang dirancang untuk itu," ujarnya.
Anggota Komisi III ini mengaku, selama dua hari terakhir ini perhatian publik tak lepas dari isu tak sedap yang dipublikasikan di dua media massa Australia, The Age dan Sydney Morning Herald. Berita yang didapat dari bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat melalui WikiLeaks tersebut dianggap Sudding mengguncang emosi publik.
Apalagi sampai saat ini belum ada bantahan langsung dari Presiden soal benar atau tidaknya isi berita itu, sehingga makin memperkuat kecurigaan publik tentang kebenaran berita tersebut. Sudding melihat, pemberitaan itu hanya bisa teralihkan apabila ada peristiwa yang lebih dahsyat lagi.
Dengan adanya paket bom yang dikirimkan untuk Ulil, yang merupakan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), dan akhirnya meledak, tentu bukan sembarang berita.
Trimedya Panjaitan justru mencurigai tidak hanya isu WikiLeaks yang coba dialihkan oleh pihak tertentu, tetapi juga soal isu reshuffle di Kabinet Indonesia Bersatu II. Pasalnya, isu ini sudah sampai pada titik jenuh karena terlalu lama dan ternyata juga hanya pepesan kosong.
"Ini pengalihan isu dari hiruk pikuk reshuffle yang sekarang ini sedang menjurus ke titik jenuh. Kelihatannya saja di permukaan tenang, padahal di dalamnya tidak tenang. Kita khawatir hiruk pikuk seperti itulah yang membuat tiga kejadian terjadi dalam satu hari, yakni teror bom itu, walaupun memang kelihatan daya ledaknya rendah," katanya.
Menurut Trimedya, pemerintah sudah sangat terpojok dengan reshuffle, sehingga ada upaya dilakukan teror "bom buku". Dia menganalisis, mantan Koordinator JIL Ulil Abshar-Abdalla, Ketua Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno, maupun Kepala Pelaksana Harian BNN Komjen Gorries Merre bukanlah pihak yang berbahaya, sehingga tiga teror tersebut benar-benar pengalihan isu.
Apalagi, Trimedya melihat, teror bom tersebut tidak menimbulkan korban massal dan tidak membuat masyarakat cemas.
Anggota DPR dari Partai Demokrat Ramadhan Pohan membantah bila peristiwa paket bom itu merupakan pengalihan isu. "SBY tidak punya ketakutan apa pun terhadap WikiLeaks. Jangan percaya itu pengalihan isu. Apakah bencana tsunami di Jepang juga pengalihan isu, kami bilang itu tidak. Kita harus berhati-hati terhadap tiupan isu rumor-rumor seperti itu," ujar Ramadhan Pohan.
Terlepas dari itu, publik telah banyak mengetahui bahwa pesan-pesan yang disampaikan Wikileaks selama ini terbukti benar. Lebih-lebih hal yang menyangkut masalah perang di Afghanistan dan Irak, Wikileaks sangat berjasa menelanjangi ulah bejat serdadu AS dan sekutunya. 

Kamis, 29 September 2011

Cerita Pengalaman Tentang Tattoo

Di pertengahan tahun 1990-an, ada satu berita yang cukup menarik saya lihat di TV, yaitu tentang komitmen aparat dalam memberantas premanisme di Jakarta. Waktu itu saya masih kuliah di Institut Seni Indonesia di Jogja. Nah, yang menarik buat saya ketika menonton proses penangkapan para preman ini, selalu bertelanjang dada dan dipenuhi tato sana-sini...dan entah dengan maksud apa, kameramen berulang kali menyoroti fokus pada tato-tato mereka.
Pikir saya waktu itu, semoga saja bertato bukan menjadi salah satu kriteria para aparat itu dalam mengklasifikasikan seorang preman. Lha gimana, saya sekolah di sekolah seni dan dikelilingi para sahabat yang begitu bangga dengan tato di badannya. Ngeri aja kalau tiba-tiba sahabat2 saya itu juga kena "garukan" padahal mereka kan nggak jahat ;-). Belum lagi kalo seandainya ada salah satu nenek dari pedalaman maen ke Jakarta pengen ikutan belanja di Mangga Dua...tato-nya dari ujung jari tangan sampe ujung jari kaki, gimana ngumpetinnya supaya aparat nggak curiga? (Well, ok...yang terakhir ini sepertinya imajinasi saya aja, hehehe).

Keingintahuan saya tentang tato Dayak dimulai ketika menonton tayangan di TV tentang garukan preman tersebut dan iseng2 menggoda salah satu teman yang badannya full dihiasi tato, sampai sulit menemukan space kosong untuk nambah tato.
"Tuh, yang ditangkapin tato'an semua, emang kamu nggak takut ntar dikira preman?",
"Aku lebih takut ditangkap gara2 ketahuan nyolong ayam daripada tato-an..hehehe!"katanya.
"Kenapa tho kamu kok seneng banget ditato?",
"Lha, namanya 'cah seni (baca:anak seni). Yo mestinya nggak cuma berkarya di media lain aja, badan sendiri juga bisa jadi media berekspresi lho. Lha, kamu yang aneh, orang Dayak kok malah nggak tato'an? Padahal motif tato Dayak itu luar biasa indahnya lho, Ran! Nih liat, aku punya satu motif, katanya ini motif tato Dayak."
Kebetulan teman saya ini orang Jawa asli.

Wah, kalau orang lain aja begitu mengenal dan mengagumi tato Dayak, kok saya malah bingung kalau ditanya-tanya kenapa ya orang Dayak itu bertato. Jadilah kemudian saya mulai cari-cari bahan literatur tentang tato Dayak dan tidak lupa memasukkan topic ini menjadi salah satu yang saya "kejar" di Tugas Akhir perkuliahan saya.

Perjalanan di tahun 1999, selama kurang lebih 2 bulan di sepanjang hulu-hilir sungai Mahakam Kaltim berpindah-pindah dari satu kampung Dayak ke kampung Dayak lainnya sedikit banyak menjawab hasrat saya untuk tahu kenapa orang Dayak jaman dulu (dan masih sedikit tersisa jaman sekarang) melakukan ini dan itu? Termasuk salah satunya tentang tato.
Perjumpaan dengan "Puy Pabawe" (waktu itu 70-an tahun umurnya), seorang nenek dari Dayak Kenyah Lepo' Tau dan dari golonga Faren (bangsawan) di kampung Datah Bilang adalah perjumpaan pertama saya secara langsung dengan keindahan tato Dayak ;-).



 Setelah menggunakan berbagai macam strategi bujuk rayu (cucu-nya sebagai penterjemah) plus "disogok" tembakau buat rokok lintingan dan sirihnya, akhirnya saya berhasil membuat si nenek menyingkapkan ta'ahnya (semacam "rok" tradisional Kenyah) lebih ke atas untuk melihat detail tato dari ujung jari kaki sampai paha! Kulitnya yang sudah keriput membuat tato secara sepintas hanya berupa blok-blok hitam. Namun ketika dengan hati2 saya mengencangkan kulit si nenek, tampaklah ulir-ulir tato Dayak Kenyah yang begitu rumit dan motifnya luar biasa indah! Sebagai orang seni, apalagi seni visual, saya sampai speechless saking kagumnya! Dasar sudah punya naluri "detektif" mengalahkan Inspektur Gadget yang terkenal itu, semua yang diketahui sang nenek dan dia alami tentang tato di tubuhnya itu, saya explore habis-habisan...Buat saya mendapat pengetahuan langsung dari "the living source" merupakan pengalaman pribadi yang sangat berbeda ketika kita tahu dari buku2, dan itu tidak terbandingkan nilainya dengan apapun. Walaupun untuk membuat dia senang bicara, saya bela-belain menemani si nenek ikut menyirih...dan berjuang keras untuk tidak menghiraukan bau2an dan rasa sepat ketika menyirih ;-)

Cerita si nenek saya ceritakan kembali dengan "gaya" bahasa saya. Berhubung sumebr yang saya dapatkan ini dari Dayak Kenyah, maka Tato yang saya sharing-kan di sini menurut pemahaman sub suku Dayak Kenyah, dan bisa saja berbeda pemahamannya dengans sub suku Dayak lainnya.

Dulu, orang Dayak ditato tidak lepas dari konteks spiritual. Jika melihat berbagai motif ukiran atau lukisan khas suku Dayak yang terdapat di tiang-tiang dan dinding rumah, bening (gendongan bayi), sampek (sejenis gitar tradisional) atau pun sarung mandau (sejenis parang tradisional Dayak), maka motif tersebut merupakan transformasi dari bentuk-bentuk yang dipercaya oleh orang Dayak sebagai "roh" yang lebih tinggi dari manusia yang melindungi mereka. Demikian pula pada tato. Ada transformasi bentuk burung Enggang yang dipercaya sebagai penguasa alam atas, atau naga sebagai penguasa alam bawah, ada juga manusia (keturunannya yang telah meninggal dunia) dan tumbuh-tumbuhan. Dengan menggunakan tato tersebut, dipercaya para pelindung itu akan senantiasa bersama mereka baik ketika masih hidup maupun setelah mereka mati.

Dalam dunia kematian, semuanya serba gelap. Hanya mereka yang membawa tanda-tanda tertentu di tubuhnya lah yang akan dikenali oleh nenek moyangnya untuk di"selamatkan". Dan salah satu penanda yang sangat penting adalah tato. Semakin hitam tato yang bisa dibuat ketika masih hidup, semakin terang benderanglah cahaya tatonya dan makin berkilauanlah dia ketika sudah berada di dunia kematian serta semakin mudah nenek moyang mereka mengenalinya.
Tingkat kehitaman tato hanya bisa diperoleh dari jelaga yang berasal dari kayu yang dibakar yang kualitasnya bagus dan juga tergantung dari keahlian sang penato. Jelaga dilarutkan dengan bahan tumbuh2an tertentu, sehingga kehitamannya ketika meresap ke dalam kulit dapat terjamin.

Untuk pemakaian motif, tidak bisa sembarangan!. Motif-motif tertentu, seperti burung Enggang dan naga, hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan saja. Rakyat biasa yang coba-coba memakainya pasti akan kena tulah. Karena sebelum, selama dan setelah pembuatan tato dilakukan upacara ritual, dan tentunya tidak bisa asal-asalan membuat tato. Pernah satu ketika, ada orang biasa di desa yang sakit tidak sembuh-sembuh..ternyata setelah "didiagnosa" dia menato badannya menggunakan salah satu motif yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan. Maklum, jaman dulu kampung 2 Dayak itu terpisah2...dan kalau menemukan satu kampung lain ketika di perjalanan, para pemimpin kampung tersebut akan mengenali si tamu dan memberi penghormatan khusus ketika melihat tato bangsawan di badan tamunya ;-). Semakin rumit dan indah motifnya semakin tinggilah kelas sosialnya di komunitasnya. Dan yang kemudian terjadi pada si orang biasa ini, motif tato yang sudah terlanjur dipakainya ini harus dihancurkan dengan cara menghancurkan kulitnya juga, baru dia bisa sembuh.

Seorang perempuan Dayak Kenyah mulai ditato saat akil balik (menstruasi pertama), sebagai penanda ia sudah memasuki usia dewasa. Tato yang menghiasi sepanjang ujung jari kaki sampai pangkal paha dan ujung jari tangan sampai siku ini tidaklah dibuat dengan cara sekaligus, melainkan bertahap. Pada saat masa haid pertama beberapa ruas dan dilanjutkan kembali ketika ia menikah.

Tidak seperti sekarang yang menggunakan mesin air brush dan jarum suntik, cara pembuatan tato Dayak jaman dulu masih manual, yaitu dicap terlebih dulu menggunakan lempengan2 kayu yang sudah diukir (sebagai) mal, baru kemudian ditatah dengan bambu bermata sangat kecil untuk mengalirkan cairan jelaga hitam ke dalam kulit dan mengikuti alur motif yang sudah dicap terlebih dahulu. Cara manual ini sangatlah sakit dan bisa memakan waktu berjam-jam sampai dinyatakan satu tahap selesai. Sepanjang ditato tangis tidak tertahankan, namun itulah yang diyakini orang Dayak pada masa itu, ketika kita menjadi dewasa salah satunya adalah ketika kita mampu menahan rasa sakit.

Saya jadi ngeri sendiri membayangkan ketika Puy Pabawe bercerita sambil meraba-raba kulitnya sendiri dan sesekali menjerit mengekspresikan bagaimana sakitnya ketika itu... Waaahh, lebih baik saya nggak pernah jadi dewasa aja deh kalau harus sakit begitu...hiiiyyy...
Begitulah cerita Puy Pabawe tentang tato-nya. Lucunya, si cucu yang masih kelas VI SD yang jadi penterjemah saya waktu itu mengaku bahwa itu adalah pertama kalinya dia tauk tentang cerita dibalik tato sang nenek. Dia tahu bahwa dia adalah keturunan orang Faren, tapi dia tidak pernah tahu apa yang membuat dia disebut orang Faren, sampai akhirnya hari itu dia mendengar sang nenek bercerita.

Dan sampai sekarang, cerita sang nenek menginspirasi saya, bukan untuk segera membuat tato (karena saya dari kecil sampai sekarang paling takut sama jarum suntik ;-)), melainkan betapa pentingnya transformasi pengetahuan/knowledge transformation (dan prosesnya) mengenai seni dan budaya Dayak ini dari yang tua kepada yang muda. Dan sesungguhnya, anak-anak muda Dayak yang sampai hari ini masih tinggal di pedalaman dan setiap hari masih memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan nenek2/kakek2 semacam Puy Pabawe inlah yang merupakan "transformer" sejati ;-)



Tahun 2005, saya kebetulan ikut dalam ekpedisi Pegunungan Muller. Berangkat dari kota Banjarmasin, terus Tamiyang, Muara Teweh dan Puruk Cahu. Dari Puruk Cahu dengan menggunakan mobil Jeep kami mulai "naik" ke atar utara menuju Kampung Kalasin. dari kampung ini terus menggunakan perahu menembus air riam deras sungai Barito selama dua hari dan berakhir di Kampung Tumbang Topus. Kami rehat di Tumbang Topus selama 3 hari dan 2 malam. Kampung Tumbang Topus ebagai langkah awal untuk menuju puncak Muller. Di Tumbang Topus kami sempat menikmati musik dayak dan upacara-upacara tradisi kematian dan pengubatan Balian.



Pagi hari, dari kampung Tumbang Topus kami mulai bergerak ke utara menelusuri menuju Puncak Muller dengan berjalan kali. Waktu itu ada 14 rombongan yang ikut jalan kaki termasuk warga yang membawa bekal makan dan peraatan. Hari pertama di lalui dengan luara biasa , kami membuka kemah di tengah hutan belantara di Tebing Muller.

Membayangkan tidur di kemah di tengah hutan yang gelap (suara macam macam binatang malam). Siang itu. Puji Tuhan, seumur-umur baru pertama aku melihat pohon Ulin (kayu besi) yang besar dan tinggi (sepelukan orang dewasa). Pohon Ulin yang menjulang tinggi di hutan belantara (mudahan tak ada yang menebangnya sekarang yaa).

Hari kedua perjalanan dimulai lagi dengan jalan kaki, dari tebing Muller terus menuju Utara, kami menuju puncak. Dalam perjalanan yang menguras tenaga itu kami terus bergerak di tengah terjangan binatang Halimantek (jenis binatang Lintah yang biasa bertengger di daun atau renting-ranting dan kalau mencium bau darah bisa melompat menyergap). Pada akhirnya kami sampai juga di "puncak" Muller pada kira-kira pukul 10 pagi).

Sesuatu yang boleh di percaya dan aku sudah membuktikan, bahawa kalau kita berada di Tebing Muller, tuibuh kita terasa sehat dan segar, udara yang bersih dan sehat bahkan rekan yang terserang influenza bisa sembuh dengan udara Muller. Kita boleh munum air yang mengalir dari celah batu batu.

Dari puncak Muller kami terus menuju ke arah Timur dan menurun tebing menuju Sungai Mahakam. Kami tiba di anak sungai Mahakam menjelang petang. Di kampung (saya lupa namanya) yang merupakan anak sungai Mahakam kami jumpa dengan Orang Penihing dan Kenyah. Kami bermalam di pondok ini selama satu malam. (Lampau/ Lepau/pondok dengan atap sirap dengan bangunan tinggi). Lampau/ Lepau/ Pondok ini di huni oleh dua orang suami istri, ketika suami pergi ke ladang, istri membuat menyusun manik-manik yang indah di Lampaunya itu.

dari Orang Penihing dan Orang Kenyah itulah muncul cerita tentang Tatto.

Pada Orang Kenyah (sekali lagi kebetulan beliau berladang jagung dan Purey / padi) aku coba bertanya tentang Tatto yang ada di kedua bahu bahagian depan. Kisah Tatto itu mungkin agak panjang yaa, tetapi ringkasnya bahawa Tatto bagi lelaki Dayak adalah lambang kepahlawanan, kesejatian dan Maskulinitas. Seorang lelaki Dayak yang tiada bertato seperti seorang tiada harga diri.


Manusia dan Kebudayaan




Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita, anak-anak , remaja,  pemuda/i,dewasa, dan orangtua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaandan pemerintahan berlembaga, agamaipteksastra sertafilsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdaganganpenting kira-kira 10.000 tahun lalu (YerikoÇatalhöyük). Kebudayaanmanusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goaarca Venustembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjingdombakambing,lembu). Dalam masa sejarah ilmupengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
Renungan diri
Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri.
Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).
Ahli filsafat YahudiProtagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa “Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu”. Aristotlemendeskripsikan manusia sebagai “hewan komunal” (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan “hewan dengan sapien” (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.
Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematianPencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, “Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah ‘hewan rasionil’”. Pada awal abad ke-20Sigmund Freudmelancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.
Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
Ø  Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu    mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
        •      Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
        •      Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
        •    Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
Ø    Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Ø  Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.


  1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang  disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
  2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
  3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
  4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
  5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :


  1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan. 
  2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .